FIRST SELF FLIGHT TO TAIWAN
Assallamualaikum wr wb
Tidak asing kan dengan
istilah ‘Experience is the best teacher’?
Sesuai judulnya ini
adalah pengalaman pertama flight ke luar negeri sendiri. SENDIRI. Banyak yang
bilang nekat dan gila terlebih saya datang untuk pertama kalinya di negara yang
bahasa ibu nya bukanlah bahasa Inggris. Deg-deg an? Jangan ditanya. Jantung
rasanya udah mau copot begitu tahu tidak ada teman yang jadwal ke Taiwan sama
dengan saya.
Di tanggal 26 Agustus
pukul 13.50 saya flight dari Boyolali ke Tangerang. Untuk penerbangan domestik
aman lah ya. Yang penting bahasa masih Bahasa Indonesia jadi ngga ada kendala.
Jadi saya nunggu di bandara Soetta itu dari jam 15.00 sampai take off pesawat
pukul 19.55.
Saya check in sekitar jam
7 malam setelah berpamitan dengan keluarga serta teman yang datang mengantar
keberangkatan saya. Masuklah saya check in dan jeng jeng. Si bapaknya bilang ‘Untung
belum ditutup mbak. Ini mbak yang terakhir. Kalau telat mbak udah ngga bisa
masuk.’ Oke siap. Padahal jaket masih diluar. Niat awal boarding 30 menit
sebelum take off ini abis check in langsung keluar ambil jaket. Larilah keluar
terus masuk lagi.
Jadi begini ya readers
yang baru pertama kali penerbangan international, check in kalau bisa dua jam
sebelum take off karna beda dengan penerbangan domestik yang bisa dilakukan 30
menit sebelum keberangkatan (pengalaman). Hal ini dikarenakan ada pengecekan di
bagian imigrasi yang harus antri juga. Baru deh bisa tenang nunggunya.
Pesawat saya transit di
Changi Singapura (ekonomi punya shay) selama 7 jam. Kalau kalian ngga capek
bisa jalan-jalan sampai kaki gempor disana. Bandaranya gede banget. Banyak makanan
dan toko-toko buat cuci mata. Wifinya juga enak, tinggal scan passport terus
print dapat deh sandinya. Satu sandi cuman bisa dipakai di satu device aja ya.
Jangan lupa selalu cek monitor jadwal keberangkatan dari gate berapa. Karena
bener-bener gede dan pasti menguras tenaga alias berasa ujung ke ujung. Dan Alhamdulillah
engga telat waktu boarding di Singapura. Alhamdulillahnya lagi ketemu sama anak
PPI yang kembali merantau. Alhasil kami barengan dan saya ngga sendirian lagi
begitu sampai di Kaohsiung.
Tipsnya, kalau berangkat
dari Indonesia jangan lupa SKSD sama mbak atau masnya. Supaya ngga kayak anak
ilang yaa. Jangan lupa harus ramah. Semoga bermanfaat. Goodluck semuanya ^^
Comments
Post a Comment